Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal
maka osiloskop perlu disetel dulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam
pengukuran. Langkah awal pemakaian yaitu pengkalibrasian. Yang pertama kali
harus muncul di layar adalah garis lurus mendatar jika tidak ada sinyal
masukan. Yang perlu disetel adalah fokus, intensitas, kemiringan, x position,
dan y position. Dengan menggunakan tegangan referensi yang terdapat di
osiloskop maka kita bisa melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan
referensi yang bisa dijadikan acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan
frekuensi 1 KHz. Setelah probe dikalibrasi maka dengan menempelkan probe pada
terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi pada layar. Jika yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div
(satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan
dari puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan untuk time/div 1 ms/div (satu
kotak horizontal mewakili waktu 1 ms) harus terdapat satu gelombang untuk satu
kotak. Jika masih belum tepat maka perlu disetel dengan potensio yang terdapat
di tengah-tengah knob pengganti Volt/div dan time/div. Atau kalau pada gambar osiloskop diatas berupa
potensio dengan label "var".
Pada
saat menggunakan osiloskop juga perlu diperhatikan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Memastikan alat yang diukur dan
osiloskop ditanahkan (digroundkan), disamping untuk kemanan, hal ini juga untuk
mengurangi suara dari frekuensi radio atau jala-jala.
2. Memastikan probe dalam keadaan baik.
3. Kalibrasi tampilan bisa dilakukan
dengan panel kontrol yang ada di osiloskop.
4. Tentukan
skala sumbu Y (tegangan) dengan mengatur posisi tombol Volt/Div pada posisi
tertentu. Jika sinyal masukannya diperkirakan cukup besar, gunakan skala
Volt/Div yang besar. Jika sulit memperkirakan besarnya tegangan masukan,
gunakan attenuator 10 x (peredam sinyal) pada probe atau skala Volt/Div
dipasang pada posisi paling besar.
5. Tentukan skala Time/Div untuk
mengatur tampilan frekuensi sinyal masukan.
6. Gunakan
tombol Trigger atau hold-off untuk memperoleh sinyal keluaran yang stabil.
7. Gunakan tombol pengatur fokus jika
gambarnya kurang fokus.
8. Gunakan
tombol pengatur intensitas jika gambarnya sangat/kurang terang.
0 komentar:
Posting Komentar